Pages

Jumat, 10 Juni 2016

Ramadan #3 : Kebolehjadian


 Pukul 07.15 pagi, saya sudah berada di kampus dengan kenyataan parkiran masih kosong, dan semua ruangan masih sepi. Hanya sahutan-sahutan cicak yang masih terdengar di sana.

Tau kuliah saya hari ini apa? saya yakin kalian tidak tahu. hahaha



Pagi ini saya dihadapkan dengan mata kuliah mekanika kuantum. Lebih tepatnya tentang perbedaan pokok antara deskripsi mekanika klasik dan mekanika kuantum.

Jangan pusing dulu, akan saya jelaskan sedikit tentang perbedaan diantara keduanya.

Deskripsi mekanika klasik adalah keadaan atau sifat suatu sistem diungkapkan langsung dalam besaran-besaran fisis (observable) yang bersifat melekat atau intrinsik. Intinya di sini, semua observal dapat diukur dengan kepastian.

Nah kalau mekanika kuantum adalah keadaan atau sifat sistem diungkapkan oleh fungsi matematis disebut dengan fungsi keadaan, biasanya dimutasikan dengan simbol psi. Untuk mekanika kuantum, operasi pengukuran operator pada umumnya berupa gangguan yang akan menimbulkan perubahan yang tidak teramalkan pada fungsi keadaan psi sehingga hasil pengukuran kuantum tertentu pada umumnya bersifat probabilistik atau kebolehjadian.

Kalian bingung? Sama, awalnya saya juga bingung. hahaha.

Mari kita garis bawahi kata kepastian pada mekanika klasik dan kata kebolehjadian pada mekanika kuantum. Coba kita telaah ke kehidupan sehari-hari. Mana yang lebih cocok mekanika klasik atau mekanika kuantum? Maka saya akan menjawab mekanika kuantum. Kenapa? Karena yang terjadi disekitar kita adalah kebolehjadian.

Mari kita sederhanakan, ketika hari ini tujuan saya hanya ke pasar saja, apakah kalian menjamin dengan pasti saya tidak akan kemana-mana selain ke pasar? Tidak kan? Akan ada banyak kebolehjadian yang akan terjadi. Boleh jadi ketika di jalan saya diajak singgah ke rumah teman, boleh jadi di tengah jalan saya malah kecelakaan, dan masih banyak kebolehjadian yang lain.

Tapi kebolehjadian berbeda dengan kebetulan. Itu menurut saya. Kenapa? karena tidak ada suatu kejadianpun di dunia ini yang terjadi secara kebetulan. Semuanya terjadi karena takdir Allah.

Hari ini, mungkin kita sedang terpisah jarak yang sangat jauh, tetapi jika kebolehjadian itu terjadi, ketika Allah sudah menakdirkan kita untuk bersama, maka kita akan bisa melipat jarak itu atas izin-Nya.

**********************************************************************************

Tulisan ini diikutkan dalam tantangan kelas menulis SIGi Makassar, #SIGiMenulisRamadhan

Yuk baca juga blog dari teman-teman yang ikutan kelas nulis SIGi Makassar

·         Kak Nunu = nuralmarwah.com
·         Kak Adry = bukanamnesia.blogspot.com
·         Amma = nurrahmahs.wordpress.com
·         Kak Ammy = rahmianarahman.blogspot.com
·         Kikiyu = kyuuisme.wordpress.com
·         Inov = inanovita.blogspot.co.id
·         Kak Ancha = rancaaspar.wordpress.com
·         Ratih = burningandloveable.blogspot.com
·         Kak Indi = inditriyani.wordpress.com
·         Oshind = uuswatunhasanah.tumblr.com
·         Jabbar = begooottt.wordpress.com







Tidak ada komentar:

Posting Komentar