Pages

Jumat, 10 Juni 2016

Ramadan #2 : Orang-Orang Baik


"Kebahagiaan adalah kesetiaan. setia atas indahnya merasa cukup.. setia atas indahnya berbagi.. setia atas indahnya berbuat baik.. " Tere Liye

Sore tadi ketika hendak pulang dari kampus, seperti biasa saya tidak pernah membiarkan sadel motor saya kosong di bagian belakang. Jadilah kak Ira, partner sekaligus sebagai kakak yang selalu kuantar pulang jika kuliah sudah usai.

Dengan santainya kuayunkan kaki ini melangkah ke parkiran. Sama seperti biasanya, kita tertawa, kejar-kejaran hingga akhirnya setiap kali dia selalu kuminta untuk sesekali membonceng saya. Karena jikalau dilihat dari fisik, tubuhnya lebih berisi dibanding saya. Saya tidak bilang gemuk yahh.. hahhaha. Tapi jawabannya akan selalu sama, sini kubonceng, maka kita akan membuat jalan baru. hahaha -___-"

Belum setengah jalan, tiba-tiba saya merasa ada yang aneh.

"Kak, kok motornya jalan kayak ular yah? Mungkin bannya kempes?" kataku

Akhirnya kuturunkan kak Ira di pinggir jalan untuk mengecek kondisi ban motor. Dan ternyata memang benar. Bannya kempes.

Untung saja di belakang kami, ada seorang teman lagi namanya Tuti. Dia memang pandai mengendarai motor, tapi jangan ditanya untuk membonceng, dia akan langsung mengibarkan bendera putih. hahaha.

Karena kondisi motor saya yang tidak memungkinkan untuk membonceng, jadilah kita tukaran motor sampai menemukan tempat untuk mengompa ban. Setelah ditambah angin, baru juga jalan beberapa meter, bannya sudah mulai kempes lagi. Jadilah saya tukaran motor lagi.

Jam sudah menunjukkan setengah 6 sore. Itu artinya sebentar lagi waktu untuk berbuka puasa.

"Apa yang mesti dilakukan dengan kondisi motor seperti ini? Sedangkan bengkel sudah pada tutup" tanyaku

Akhirnya dengan pinjaman motor dari kakaknya Tuti Alhamdulillah, kita bisa keluar untuk mencari santapan berbuka. Lagi-lagi di tengah jalan, cobaan itu datang lagi. Motor ini punya penyakit. Tidak akan pernah bunyi hanya dengan stater tangan.

"Sabaaaaarrrrr.. sabaaarrrr" ucapku dalam hati.

Kudorong motor itu ke pinggir jalan dan dengan susah payah mencoba membunyikannya kembali. Namun apa daya, sepertinya tenagaku sudah mau habis. Alhamdulillah, ada orang baik yang membantu.. Dan di setiap motor itu tidak bisa berbunyi, maka setiap kali pula ada orang baik yang datang membantu.

Hari ini lagi-lagi saya mendapatkan pelajaran berharga. Sabarlah dan ikhlas dalam menghadapi cobaan hidup, karena kita tidak sendirian. Akan ada orang-orang baik di luar sana yang akan membantu kita. Percayalah.. ^_^

*********************************************************************************

Tulisan ini diikutkan dalam tantangan kelas menulis SIGi Makassar, #SIGiMenulisRamadhan

Yuk baca juga blog dari teman-teman yang ikutan kelas nulis SIGi Makassar

·         Kak Nunu = nuralmarwah.com
·         Kak Adry = bukanamnesia.blogspot.com
·         Amma = nurrahmahs.wordpress.com
·         Kak Ammy = rahmianarahman.blogspot.com
·         Kikiyu = kyuuisme.wordpress.com
·         Inov = inanovita.blogspot.co.id
·         Kak Ancha = rancaaspar.wordpress.com
·         Ratih = burningandloveable.blogspot.com
·         Kak Indi = inditriyani.wordpress.com
·         Oshind = uuswatunhasanah.tumblr.com
·         Jabbar = begooottt.wordpress.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar