Pages

Sabtu, 07 Januari 2017

Jangan Tanya Kapan...

Untuk kebanyakan orang, terlebih lagi orang tua, umur 24 tahun itu bukan lagi umur yang bisa dianggap muda. Berbeda denganku, yang menganggap diriku masih seperti anak kecil yang bebas bermain sesuka hati. Yang keinginannya masih harus selalu terpenuhi. Yang menangis jika dibentak dan dimarahi. Yang masih selalu manja. Yang masih suka hujan-hujanan.

Rasa-rasanya baru kemarin saya menginjakkan kaki di bangku sekolah.

Rasa-rasanya baru kemarin kukunya masih digunting papa

Rasa-rasanya baru kemarin disuapi mama sebelum ke sekolah

Rasa-rasanya......

Waktu seakan berjalan begitu cepat. Tak terasa 24 tahun itu telah berlalu. Pembicaraan bersama sahabat-sahabat sudah mulai berubah. Tidak ada lagi ngambek-ngambekan, tidak ada lagi cemburu-cemburuan. Semuanya sudah beranjak dewasa.

Yang ada hanyalah berbicara masa depan dan kenangan indah yang sempat terlintas. Atau membahas tentang merk dan nomor lipstik yang digunakan. hahahha



Kemarin sore, saya melepas rindu dengan dua sahabat yang sudah saya anggap seperti sudara sendiri. Iya, mereka telah berkeluarga. Bahkan saat ini di dalam perutnya masing-masing, terdapat janin yang  sedang tumbuh dan tidak akan lama lagi akan lahir adek-adek bayi yang menggemaskan.

Kau tahu? Betapa bahagianya saya ketika mengelus-elus perut mereka dan mendapati bayinya sedang menendang. Saya menganggapnya itu adalah sebuah salam perkenalan.


Oh iya, jika melihat umur, bumil di sebelah kanan saya umurnya lebih tua di banding saya. Nah yang di sebelah kiri, umurnya malah lebih muda setahun. Saya bahkan memiliki kakak ipar yang umurnya lebih muda dibandingkan dengan saya. Maka janganlah rusak silaturahmi kita dengan pertanyaan “kamu kapan? Umurmu sudah cukup untuk menikah”. Karena sejatinya menikah itu bukanlah perkara umur, tapi siap tidaknya kita untuk menikah, seberapa banyak bekal menuju ke sana, dan yang pastinya, seberapa cepat jodoh kita datang menjemput. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar