Untuk kebanyakan orang, terlebih
lagi orang tua, umur 24 tahun itu bukan lagi umur yang bisa dianggap muda.
Berbeda denganku, yang menganggap diriku masih seperti anak kecil yang bebas
bermain sesuka hati. Yang keinginannya masih harus selalu terpenuhi. Yang
menangis jika dibentak dan dimarahi. Yang masih selalu manja. Yang masih suka
hujan-hujanan.
Rasa-rasanya baru kemarin saya menginjakkan
kaki di bangku sekolah.
Rasa-rasanya baru kemarin kukunya
masih digunting papa
Rasa-rasanya baru kemarin disuapi
mama sebelum ke sekolah
Rasa-rasanya......
Waktu seakan berjalan begitu
cepat. Tak terasa 24 tahun itu telah berlalu. Pembicaraan bersama
sahabat-sahabat sudah mulai berubah. Tidak ada lagi ngambek-ngambekan, tidak
ada lagi cemburu-cemburuan. Semuanya sudah beranjak dewasa.
Yang ada hanyalah berbicara masa
depan dan kenangan indah yang sempat terlintas. Atau membahas tentang merk dan
nomor lipstik yang digunakan. hahahha
Kemarin sore, saya melepas rindu
dengan dua sahabat yang sudah saya anggap seperti sudara sendiri. Iya, mereka
telah berkeluarga. Bahkan saat ini di dalam perutnya masing-masing, terdapat
janin yang sedang tumbuh dan tidak akan
lama lagi akan lahir adek-adek bayi yang menggemaskan.
Kau tahu? Betapa bahagianya saya
ketika mengelus-elus perut mereka dan mendapati bayinya sedang menendang. Saya
menganggapnya itu adalah sebuah salam perkenalan.
Oh iya, jika melihat umur, bumil
di sebelah kanan saya umurnya lebih tua di banding saya. Nah yang di sebelah
kiri, umurnya malah lebih muda setahun. Saya bahkan memiliki kakak ipar yang
umurnya lebih muda dibandingkan dengan saya. Maka janganlah rusak silaturahmi
kita dengan pertanyaan “kamu kapan? Umurmu sudah cukup untuk menikah”. Karena
sejatinya menikah itu bukanlah perkara umur, tapi siap tidaknya kita untuk
menikah, seberapa banyak bekal menuju ke sana, dan yang pastinya, seberapa
cepat jodoh kita datang menjemput. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar